عِنْدَمَا هَرَبَ مَعْنٌ بْنُ زَائِدَةَ مِنَ الخَلِيْفَةِ الـمَنْصُوْرِ العَبَّاسِيِّ خَفَّفَ لِـحْيَتَهُ ، وَحَلَقَ شَعْرَهُ ، وَلَبِسَ جُبَّةَ صُوْفٍ سَـمِيْكَةً ، وَرَكِبَ جَـمَلًا ، وَمَضَى إِلَى البَادِيَةِ لِيَنْجُوَ مِنَ القَتْلِ Ketika Ma'an bin Zaidah melarikan diri dari Khalifah Al-Manshur Al-Abbasi, ia memangkas jenggot, mencukur rambut, memakai jubah wool yang tebal, mengendarai seekor unta dan pergi ke Badui supaya selamat dari pembunuhan.
وَكَانَ أَحَدُ جُنُوْدِ الـمَنْصُوْرِ يَبْحَثُ عَنْ مَعْنٍ لِيَقْبِضَ عَلَيْهِ حَتَّى يُسَلِّمَهُ إِلَى الخَلِيْفَةِ وَيَأْخُذَ الـمُكَافَأَةَ الَّتِي جَعَلَهَا لِـمَنْ يَأْتِي بِهِ ، فَتَبِعَهُ إِلَى البَادِيَةِ حَتَّى لَـحِقَ بِهِ ، وَأَمْسَكَ بِـجَمَلِهِ ، وَقَالَ لَهُ : أَنْتَ الَّذِي يّبْحَثُ عَنْكَ أَمِيْرُ الـمُؤْمِنِيْنَ Salah satu prajurit Al-Manshur berupaya untuk mencari Ma’an dan menangkapnya, untuk diserahkan kepada Khalifah lalu mengambil imbalan yang telah disediakan bagi siapa saja yang bisa membawanya. Ia mengikutinya ke Badui hingga berhasil menyusulnya, lalu ia memegang unta (yang dinaiki Ma’an) dan berkata kepadanya, “Kamulah orang yang dicari-cari oleh Amirul Mukminin.”
قَالَ مَعْنٌ : وَمَنْ أَنَا حَتَّى يَبْحَثُ عَنِّي أَمِيْرُ الـمُؤْمِنِيْنَ ؟ Ma’an berkata, “Siapalah aku sampai dicari-cari oleh Amirul Mukminin?”
لَـمْ يَـخَفْ مَعْنٌ ، وَلَـمْ يَضْطَرِبْ ، وَلَـمْ يَرْجُ الجُنْدِيَّ أَنْ يُطْلِقَهُ ، بَلْ مَدَّ يَدَهُ إِلَى جَيْبِهِ ، وَأَخْرَجَ مِنْهُ جَوْهَرَةً ثَـمِيْنَةً ، وَقَالَ : هَذِهِ جَوْهَرَةٌ تُسَاوِي أَضْعَافَ مَا جَعَلَهُ الـمَنْصُوْرُ جَائِزَةً لِـمَنْ يَقْبِضُ عَلَيَّ ، فَخُذْهَا ، وَاتْرُكْنِي Ma’an tidak takut dan gemetar, dan tidak pula ia berharap dari prajurit itu untuk melepaskannya, bahkan ia memasukkan tangannya ke dalam kantong, lalu mengeluarkan sebuah permata yang mahal, dan berkata, “Permata itu (harganya) lebih mahal berkali-lipat daripada imbalan yang dijanjikan oleh Al-Manshur bagi siapa saja yang berhasil menangkap aku, ambillah dan tinggalkanlah aku!”
أَخَذَ الجُنْدِيُّ الجَوْهَرَةَ وَنَظَرَ إِلَيْهَا ، ثُمَّ قَالَ : صَدَقْتَ ، إِنَّـهَا جَوْهَرَةٌ ثَـمِيْنَةٌ ، وَلَنْ آخُذَهَا حَتَّى أَسْأَلَكَ عَنْ شَيْءٍ ، فَإِنْ صَدَقْتَ تَرَكْتُكَ Prajurit itu mengambil permatanya dan melihat-lihatnya, kemudian berkata, “Betul, ini adalah permata yang mahal, dan aku tidak akan mengambilnya sampai aku bertanya sesuatu kepadamu, jika kamu jujur akan aku lepaskan.”
إِنَّ النَّاسَ وَصَفُوْكَ بِالكَرَمِ ، فَأَخْبِرْنِي ، هَلْ وَهَبْتَ قَطُّ مَالَكَ كُلَّهُ ؟ قَالَ مَعْنٌ : لَا ، قَالَ : فَنِصْفَهُ ، قَالَ : لَا ، قَالَ : فَثُلُثَهُ ، قَالَ : لَا . حَتَى بَلَغَ العُشْرَ . فَاسْتَحْيَا مَعْنٌ وَقَالَ : أَظُنُّ أَنِّي فَعَلْتُ “Sungguh manusia telah mensifatimu dengan kedermawaan, tolong beritahu aku, apakah kamu pernah memberikan seluruh hartamu walaupun sekali?”, Ma’an menjawab, “Tidak”, ia bertanya lagi, “(Kalau) setengahnya?”, ia menjawab, “Tidak”, ia bertanya lagi, “(Kalau) sepertiganya?”, ia menimpali, “Tidak”. Sampai (ia bertanya) sepersepuluhnya. Ma’an malu dan menjawab, “Kurasa aku pernah melakukannya.”
فَقَالَ الجُنْدِيُّ : أَنَا وَاللهِ جُنْدِيٌّ ، رَاتِبِي فِي الشَّهْرِ عِشْرُوْنَ دِرْهَمًا ، وَهَذِهِ الجَوْهَرَةُ قِيْمَتُهَا أَلْفُ دِيْنَارٍ . وَقَدْ وَهَبْتُهَا لَكَ ، وَوَهَبْتُكَ لِأَهْلِكَ وَأَوْلَادِكَ لِتَعْلَمَ أَنَّ فِي الدُّيْنَا مَنْ هُوَ أَكْرَمُ مِنْكَ ، فَلَا تَتَوَقَّفْ عَنْ فِعْلِ الخَيْرِ ، ثُمَّ مَضَى Berkata prajurit tersebut, “Aku –demi Allah- hanyalah seorang prajurit, dan gajiku dalam sebulan dua puluh Dirham, dan permata ini harganya seribu Dinar. Sungguh telah aku hadiahkan ini untukmu, dan aku hadiahkan pula dirimu untuk keluarga dan anak-anakmu, supaya engkau tahu bahwa di dunia ini ada orang yang lebih dermawan darimu, maka janganlah engkau pernah berhenti untuk berbuat baik”, kemudian ia pergi dan berlalu.
@khusyudulhibri_budi
Budi Setiawan |